Pages

Jumat, 15 Juli 2011

Jangan Marah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). 
Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Larangan ini bukan tertuju kepada rasa marah itu sendiri. Karena pada hakikatnya marah adalah tabi’at manusia, yang tidak mungkin bisa dihilangkan dari perasaan manusia.”
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad, Shohih)
Dahulu ada juga seorang lelaki yang datang menemui Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, “Wahai Rosululloh, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Maka beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan tumpahkan kemarahanmu. Niscaya surga akan kau dapatkan.” (HR. Thobrani, Shohih)

Alquran menggunakan setidaknya dua kata yang memiliki makna marah, yaitu :
  1. Ghaidz artinya marah besar, yakni keadaan yang dialami oleh manusia saat mendidih darah hatinya, 
  2. Ghadab yang artinya adalah mendidihnya darah hati manusia untuk membalas dendam kepada obyek yang dimarahi.
Dari pengertian itu, maka ghadab adalah marah biasa, sedangkan ghaidz adalah marah besar. Dalam pengertian itu diketahui bahwa marah memiliki dua dampak sekaligus, dampak psikologis dan dampak fisik. Secara biologis adalah pada saat darah mengalami proses pendidihan dalam jantung atau hati. Oleh karena itu, orang yang sedang marah, lebih-lebih yang marahnya memuncak atau marah besar, biasanya tensi darahnya meningkat, sehingga berpengaruh secara fisik, misalnya pada raut mukanya. Karena itu Nabi SAW mengumpamakan marah dengan bara api dari neraka yang dinyalakan dalam hati anak manusia. Marah juga diumpamakan seperti racun dari api jahanam yang diletakkan pada mata manusia. Maka orang yang marah biasanya matanya merah, wajahnya mengkerut dan giginya beradu. Efek lahiriah lain dari marah adalah munculnya perbuatan atau gerak dan pembicaraan yang tidak teratur, sehingga seandainya orang yang sedang marah itu melihat wajahnya dalam cermin, maka ia akan malu. Sedangkan efek atau dampak psikologisnya adalah dengki, menyembunyikan kejahatan, sedih melihat kebahagiaan orang lain dan memiliki niat untuk menyebarkan hal yang sifatnya rahasia, merusak tabir, melecehkan dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya (Lihat Buku Strategi Qurani, karangan Waryono, tahun 2004).

Orang yang marah emosinya tidak terkendalikan dan otaknya juga tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya kehilangan keseimbangan, perhitungan, dan strategi. Orang marah terkadang melakukan perbuatan-perbuatan seperti orang yang hilang ingatan, misalnya mencaci maki binatang dan benda-benda mati. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa marah adalah pintu masuk pembuka segala macam kejelekan, sehingga marah bisa merupakan pintu masuknya setan ke dalam hati manusia.
Dalam pandangan Sa’id Hawwa (1998), sebab-sebab yang membangkitkan marah adalah: kesombongan, ujub, senda gurau, kesia-siaan, pelecehan, pencibiran, perdebatan, pertengkaran, pengkhianatan, ambisi pada harta dan kedudukan. Kesemuanya itu adalah akhlak yang sangat buruk dan tercela dalam agama.

Tips Menanggulangi Kemarahan
ada beberapa tips agar kita terhindar dari marah, diantaranya :
  1. Membaca ta’awudz yaitu, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajiim”.
  2. Berwudlu
  3. Mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan luapan marahnya.
  4. Mengambil sikap diam, tidak berbicara.
  5. Duduk atau berbaring.
  6. Memikirkan betapa jelek penampilannya apabila sedang dalam keadaan marah.
  7. Mengingat agungnya balasan bagi orang yang mau memaafkan kesalahan orang yang bodoh.
  8. Meninggalkan berbagai bentuk celaan, makian, tuduhan, laknat dan cercaan karena itu semua termasuk perangai orang-orang bodoh.
Wallahu A'lam Bisshawab.....................

Kalau boleh saya tambahin, ada lagi tip supaya ga gampang marah n awet muda, diantaranya:
  • Menjalankan Ibadah tepat pada waktunya
  • Sering kumpul dan "Ngaji" bersama Orang-orang Alim.
  • Banyak berolah raga
  • Sering Ngasih Uang
  • Sering-sering Ntraktir
  • Dan lain sebagainya, semua yang berhubungan dengan shodaqoh, karena sesungguhnya shodaqoh itu adalan pohon surga. dan barang siapa yang berpegangan pada pohon surga niscaya akan dibimbing ke jalan surga.
Wah Asyik khan…. Makanya jangan sering marah, ntar cepet tua… kudu sabar kalau menghadapi masalah.........Oke!
Syukran Jaziilaa..........

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More