Pages

Minggu, 28 Agustus 2011

‘Syiir Tanpo Wathon’

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran (aku memulai menembangkan syi’ir)
Kelawan muji maring Pengeran (dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X (siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito (wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko (jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X (esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur’an Haditse (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane (senang mengkafirkan kepada orang lain)
Kafire dewe dak digatekke (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X (jika masih kotor hati dan akalnya)

Gampang kabujuk nafsu angkoro (gampang terbujuk nafsu angkara)
Ing pepaese gebyare ndunyo (dalam hiasan gemerlapnya dunia)
Iri lan meri sugihe tonggo (iri dan dengki kekayaan tetangga)
Mulo atine peteng lan nisto 2X (maka hatinya gelap dan nista)

Ayo sedulur jo nglaleake (ayo saudara jangan melupakan)
Wajibe ngaji sak pranatane (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)
Nggo ngandelake iman tauhide (untuk mempertebal iman tauhidnya)
Baguse sangu mulyo matine 2X (bagusnya bekal mulia matinya)

Kang aran sholeh bagus atine (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)
Kerono mapan seri ngelmune (karena mapan lengkap ilmunya)
Laku thoriqot lan ma’rifate (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)
Ugo haqiqot manjing rasane 2 X (juga hakikat meresap rasanya)

Al Qur’an qodim wahyu minulyo (Al Qur’an qodim wahyu mulia)
Tanpo tinulis biso diwoco (tanpa ditulis bisa dibaca)
Iku wejangan guru waskito (itulah petuah guru mumpuni)
Den tancepake ing jero dodo 2X (ditancapkan di dalam dada)

Kumantil ati lan pikiran (menempel di hati dan pikiran)
Mrasuk ing badan kabeh jeroan (merasuk dalam badan dan seluruh hati)
Mu’jizat Rosul dadi pedoman (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)
Minongko dalan manjinge iman 2 X (sebagai sarana jalan masuknya iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci (Kepada Alloh Yang Maha Suci)
Kudu rangkulan rino lan wengi (harus mendekatkan diri siang dan malam)
Ditirakati diriyadohi (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem rumongso aman (hidupnya tentram merasa aman)
Dununge roso tondo yen iman (mantabnya rasa tandanya beriman)
Sabar narimo najan pas-pasan (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X (semua itu adalah takdir dari Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo (terhadap teman, saudara dan tetangga)
Kang podho rukun ojo dursilo (yang rukunlah jangan bertengkar)
Iku sunahe Rosul kang mulyo (itu sunnahnya Rosul yang mulia)
Nabi Muhammad panutan kito 2x (Nabi Muhammad tauladan kita)

Ayo nglakoni sakabehane (ayo jalani semuanya)
Alloh kang bakal ngangkat drajate (Allah yang akan mengangkat derajatnya)
Senajan asor toto dhohire (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)
Ananging mulyo maqom drajate 2X (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

Lamun palastro ing pungkasane (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)
Ora kesasar roh lan sukmane (tidak tersesat roh dan sukmanya)
Den gadang Alloh swargo manggone (dirindukan Allah surga tempatnya)
Utuh mayite ugo ulese 2X (utuh jasadnya juga kain kafannya)

Jumat, 26 Agustus 2011

Arti Di Balik Warna Bunga Mawar

Arti Di Balik Warna Bunga Mawar

 Bunga Mawar, bunga yang sering kali diartikan sebagai lambang cinta. Bunga ini bisa membuat orang yang melihatnya terpesona akan keindahannya.

Bunga Mawar ini beragam sekali warnanya, ada yang merah, putih, kuning, pink, lavender/ungu, dan oranye. Namun, ternyata dibalik warna-warni bunga mawar ini, masing-masing memiliki arti tersendiri. Apakah kita tahu itu? Kalau begitu berikut ini akan saya tuliskan arti-arti dibalik masing-masing warna pada bunga Mawar seperti yang saya kutip dari laman Vivanews dan Shine.


1. Mawar Merah.
Mawar Merah ini bisa dibilang Mawar yang sering sekali kita jumpai. Makna luas dari warna bunga mawar merah ini adalah melambangkan romantisme serta cinta sejati. Biasanya, disaat seseorang sedang jatuh cinta, bunga yang sering kali diberikan kepada orang ia cintai adalah mawar merah ini. Jadi, bila ada seseorang yang memberi kita bunga mawar merah, kemungkinan dia sedang jatuh hati pada kita.

2. Mawar Putih.
Bunga mawar putih ini melambangkan rasa simpati, kepolosan, spiritualitas serta kemurniaan. Mawar putih ini juga, pada awal tradisinya sering kali digunakan sebagai simbol dari cinta sejati, seperti bunga mawar merah. Selain itu, bunga mawar putih juga sebagai simbol kehormatan serta mewakili kebajikan, kemurnian cinta, dan persatuan.

3. Mawar Lavender/Ungu.

Bunga mawar berwarna ungu ini menunjukan keagungan serta kemegahan, dan memiliki hubungan dengan royalti.

4. Mawar Pink.
Bunga mawar berwarna pink memiliki arti rasa syukur, apresiasi dan cinta. Pink juga merupakan keagungan, kasih sayang, dan rasa manis serta romanpuitis. Bunga mawar pink gelap/dark pink merupakan simbol penghargaan serta rasa syukur. Sedangkan untuk mawar pink yang terang atau light pink berkaitan dengan rasa kagum serta kelembutan yang dapat digunakan sebagai rasa ungkapan simpati.

5. Mawar Kuning.
Arti dari bunga mawar kuning ini melambangkan kegembiraan, harapan baik, dan persahabatan. Bunga mawar kuning ini sangat cocok sekali diberikan pada seseorang yang sedang butuh hiburan maupun sedang sakit.

6. Mawar Oranye.
Dan ini yang terakhir, warna oranye merupakan perpaduan dari warna merah dan kuning, sehingga bunga mawar berwarna oranye ini memiliki arti kombinasi dari mawar merah yang melambangkan cinta, serta mawar kuning yang melambangkan persahabatan. Bunga mawar berwarna oranye ini mengartikan rasa antusiasme dan hasrat. Kombinasi dari keduanya bisa menjadi hadiah serta daya tarik terhadap seseorang.

Kamis, 25 Agustus 2011

Makna Syair "Sluku-Sluku Bathok"

Sluku-sluku bathok 
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Pak jenthit lolo lo bah
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit

Lagu sederhana ini karya para wali jaman dulu, Yang begitu luas pemahamannya tentang agama, Yang begitu dalam ungkapan jiwa seninya, Yang begitu peduli pada pendidikan anak negeri, Yang begitu bersemangat sebarkan kebajikan.

Makna yang terkandung di dalam lagu tersebut, Namun perlu kalian ingat bahwa ini hanya pemahaman sebagian kita yang masih dangkal, Suatu saat kelak Mungkin ada yang lebih baik lagi memahami ini.

"Sluku-sluku bathok"
Kalimat ini mempunyai beberapa penafsiran, ada yang mengatakan kalau kalimat ini berasal dari bahasa arab "Ghuslu-ghuslu bathnaka", yang artinya mandikanlah batinmu. Maksudnya, kita harus membersihkan batin dulu sebelum membersihkan badan atau raga. Sebab lebih mudah membersihkan badan dibandingkan membersihkan batin atau jiwa. Ada pula yang menafsirkan lain, yaitu berasal dari bahasa arab "usluk-usluk bathnak", yang artinya Jalankanlah batinmu. Maksudnya, kita harus menjalankan batin kita untuk mendekat dengan Allah, tidak hanya raga kita saja yang melakukan sholat atau ibadah lainnya, melainkan batin kita juga, bahkan ke-khyusu'an batin kita inilah yang  mengantarkan kita untu lebih dekat dengan Allah.

"Bathoke ela-elo"
Lah sluku-sluku bathoke tadi dengan cara bagaimana? 
Yaitu dengan cara ela-elo. Yakni dengan cara "Batinmu (melantunkan): laa ilaaha illallaah", maksudnya, hati kita harus  senantiasa berdzikir kepada Allah, diwaktu senang apalagi susah, dikala menerima nikmat maupun musibah, sebab setiap persitiwa yang dialami manusia, pasti mengandung hikmah. Allah yang menciptakan kita, dan pastinya Dia juga yang mengerti kita. Tiada sandaran selain kepadaNya, sandaran dalam berfikir, bermain, bekerja, berkarya, dan semua aktifitas keseharian kita.

"Si Rama menyang Solo"
Siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Solo (Sholat). Mandilah, bersucilah, kemudian kerjakanlah shalat. Maksudnya, sebelum kita mengerjakan sholat ataupun ibadah yang lainnya, kita harus siram, mandi, atau mensucikan diri dari hadas ataupun kotoran lahir-batin, karena Gusti Allah itu Maha Suci, dan sangatlah tidak sopan kalau kita menemuiNya dalam kedaan tidak bersih dan tidak suci. Jagalah sholat mulai sekarang, jaga sholat jangan sampai lupa, jaga sholat walau dalam kondisi lelah, capek, senang, sedih, bermain atau menyendiri, sebab sholat akan menjaga kita dari kesalahan, dari kesesatan jalan yang kita tempuh nanti. Ingatlah, maka kelak kalian akan menemukan "sirru maa yashilu", yaitu rahasia kenapa kita hidup di dunia ini, rahasia ibadah, rahasia segala ciptaan Allah, dan rahasia kalimat Laa ilaaha illallah.

"Oleh-olehe payung mutho"
Namun menjaga sholat saja belum cukup, kita juga harus mengucap "oleh-olehe payung mutho", yaitu mengucapkan "laa ilaaha illallah hayyun mauta". Maksudnya, kita harus senantiasa melanggengkan dzikir kepada Allah mumpung masih hidup, bertaubat sebelum datangnya maut. Ingat, manusia hidup di alam dunia tidak sekedar memburu kepentingan duniawi saja, tetapi harus seimbang dengan urusan-urusan ukhrowi.

"Pak jenthit lolo lobah"
Maka dari itu, "fajaddid allaila lubbah", yaitu perbaruilah (imanmu dengan ucapan laa ilaaha illallaah) pada malam ini, yaitu pada tengah (malam)Nya. Perbaruilah iman dengan memperbanyak dzikir, sujud, wirid kepadaNya, terutama dalam waktu-waktu sepertiga malam. Karena harus kita ingat, "Pak jenthit lolo lobah" (kematian itu datangnya tiba-tiba), tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.

"Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah"
Dan saat kematian sudah datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar. Coba byangkan, bagaimana seandainya ada mayat hidup? pasti kita takut kan?

"Yen urip golekko dhuwit"
Maka dari itu, kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat kita masih hidup. ingin kaya, ingin membantu orang lain, ingin membahagiakan orang tua? sekaranglah saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa menyumbang bagi tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan tertutup.

Mudah-mudahan kelak kita semua bisa menerapkan dan mengamalkan makna dari syair di dalam lagu “SLUKU-SLUKU BATHOK” ini.Amien..............
Bukan hanya untuk sekedar lagu dolanan, akan tetapi merupakan keadaan yang harus dilakukan setiap manusia di bumi agar selalu dekat dengan Allah SWT.

Rabu, 24 Agustus 2011

Keutamaan 10 Hari terakhir Bulan Ramadlan

RAMADHAN, sesungguhnya merupakan bulan seluruhnya mulia. Mulia di awalnya, di pertengahannya, dan juga di akhirnya. Awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka, seperti yang disabdakan Rasulullah dalam riwayat Salman Al-Farisi.
Untuk pembebasan dari neraka inilah, Rasulullah saw mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya, seperti yang diutarakan Aisyah ra. Apa rahasia perhatian lebih beliau terhadap sepuluh hari terakhir Ramadhan?
Pertama, karena sepuluh terkahir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah saw berdoa: "Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak."
Sepuluh akhir Ramadhan merupakan pamungkas bulan ini, sehingga diharapkan, setiap manusia mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan amaliyah ibadah di sepanjang sepuluh hari akhir Ramadhan ini.
Kedua, karena dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan kuat dugaan datangnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa saja datang pada bulan Ramadhan secara keseluruhan, sesuai dengan firman Allah swt: "Sesungguhnya Kami telah turunkan Alquran pada malam qadar." Dan firmanNya: "Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara yang hak dan yang batil."
Alquran juga menyebutkan: "Lailatul qadar, adalah malam lebih baik dari seribu bulan." Karenanya Rasul berpesan: "Carilah lailatul Qadar, terutama pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir Ramadhan."

Senin, 22 Agustus 2011

Dzikir Dalam Maksiat

Aku datang dengan semangat dan hati terpendam,
Ku jadikan cinta sebagai khayalan dikala sendirian.
Bukan sebagai pakaian yang suatu saat ku gunakan
Dan sewaktu-waktu ku buang ketika menjadi usang.

Aku terlalu sayang bukanlah meLanggar hukum tuhan
Aku terlaLu rindu bukan menuruti hawa nafsu,
Ku jadikan cinta sebagai taman ketika kerinduan
Bukan sebagai tuan yang ku sanjung laLu ku tinggalkan.

Aku mencintai bukanLah menuruti nafsu birahi
Aku merindukan bukan meniru hukum binatang,
Aku datang dengan cinta suci
Yang meninggalkn noda-noda berduri.

SambutLah aku dengan 10 jari
Dengan tangan terbuka di tempat yang sunyi
Tapi bukan berarti meLupakn syari’at iLahi.
Ku merindukan cinta yg suci abadi.

Adzab Meninggalkan Shalat Fardlu

Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
  2. Shalat Zuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam.
  3. Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah.
  4. Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua.
  5. Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :
  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya.
Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut :
  1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
  2. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
  3. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.
Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu di Dalam Kubur :
  1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
  2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
  3. Disiksa sampai hari kiamat tiba.
Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Bertemu Allah :
  1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
  2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
  3. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka.
Mengenai balasan bagi orang yang meninggalkan Sholat Fardu, "Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: "Siapakah ini wahai Jibril"? Jibril menjawab: "Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu". (Hadits Riwayat Tabrani, sanad shahih) 
Sumber : Dari Buku Himpunan Fadhilah Amal - Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi hal 107

Sabtu, 20 Agustus 2011

Syeikh Nawawi Al Bantany

Nama Syekh Nawawi Banten sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia. Bahkan sering terdengar disamakan kebesarannya dengan tokoh ulama klasik madzhab Syafi’i Imam Nawawi (w.676 H/l277 M). Melalui karya-karyanya yang tersebar di pesantren-pesantren tradisional yang sampai sekarang masih banyak dikaji, nama Kiai asal Banten ini seakan masih hidup dan terus menyertai umat memberikan wejangan ajaran Islam yang menyejukkan. Di setiap majlis ta’lim karyanya selalu dijadikan rujukan utama dalam berbagai ilmu; dari ilmu tauhid, fiqh, tasawuf sampai tafsir. Karya-karyanya sangat berjasa dalam mengarahkan mainstrim keilmuan yang dikembangkan di lembaga-Iembaga pesantren yang berada di bawah naungan NU.Di kalangan komunitas pesantren Syekh Nawawi tidak hanya dikenal sebagai ulama penulis kitab, tapi juga ia adalah mahaguru sejati (the great scholar). Syeck Nawawi telah banyak berjasa meletakkan landasan teologis dan batasan-batasan etis tradisi keilmuan di lembaga pendidikan pesantren. Ia turut banyak membentuk keintelektualan tokoh-tokoh para pendiri pesantren yang sekaligus juga banyak menjadi tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Apabila KH. Hasyim Asyari sering disebut sebagai tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya NU, maka Syekh Nawawi adalah guru utamanya. Di sela-sela pengajian kitab-kitab karya gurunya ini, seringkali KH. Hasyim Asyari bernostalgia bercerita tentang kehidupan Syekh Nawawi, kadang mengenangnya sampai meneteskan air mata karena besarnya kecintaan beliau terhadap Syekh Nawawi.Mengungkap jaringan intelektual para ulama Indonesia sebelum organisasi NU berdiri merupakan kajian yang terlupakan dari perhatian para pemerhati NU. Terlebih lagi bila ditarik sampai keterkaitannya dengan keberhasilan ulama-ulama tradisional dalam karir keilmuannya di Mekkah dan Madinah. Salah satu faktor minimnya kajian di seputar ini adalah diakibatkan dari persepsi pemahaman sebagian masyarakat yang sederhana terhadap NU. NU dipahami sebagai organisasi keagamaan yang seolah-olah hanya bergerak dalam sosial politik dengan sejumlah langkah-langkah perjalanan politik praktisnya, dan bukan sebagai organisasi intelektual keagamaan yang bergerak dalam keilmuan dan mencetak para ulama. Sehingga orang merasa heran dan terkagum-kagum ketika menyaksikan belakangan ini banyak anak muda NU mengusung gerakan pemikiran yang sangat maju, berani dan progressif. Mereka tidak menyadari kalau di tubuh NU juga memiliki akar tradisi intelektual keilmuan yang mapan dan tipikal. Dengan begitu NU berdiri untuk menyelamatkan tradisi keilmuan Islam yang hampir tercerabut dari akar keilmuan ulama salaf. Figur ulama seperti Syekh Nawawi Banten merupakan sosok ulama berpengaruh yang tipikal dari model pemikiran demikian. Ia memegang teguh mempertahankan traidisi keilmuan klasik, suatu tradisi keilmuan yang tidak bisa dilepaskan dari kesinambungan secara evolutif dalam pembentukkan keilmuan agama Islam. Besarnya pengaruh pola pemahaman dan pemikiran Syekh Nawawi Banten terhadap para tokoh ulama di Indonesia, syeck Nawawi dapat dikatakan sebagai poros dari. akar tradisi keilmuan pesantren dan NU. Untuk itu menarik jika di sini diuraikan sosok sang kiai ini dengan sejumlah pemikiran mendasar yang kelak akan banyak menjadi karakteristik pola pemikiran dan perjuangan para muridnya di pesantren-pesantren.

Syekh Nawawi Syekh Nawawi Banten memiliki nama lengkap Abu Abd al-Mu’ti Muhammad ibn Umar al- Tanara al-Jawi al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani. Dilahirkan di Kampung Tanara, Serang, Banten pada tahun 1815 M/1230 H. Pada tanggal 25 Syawal 1314 H/1897 M. Nawawi menghembuskan nafasnya yang terakhir di usia 84 tahun. Ia dimakamkan di Ma’la dekat makam Siti Khadijah, Ummul Mukminin istri Nabi. Sebagai tokoh kebanggaan umat Islam di Jawa khususnya di Banten, Umat Islam di desa Tanara, Tirtayasa Banten setiap tahun di hari Jum’at terakhir bulan Syawwal selalu diadakan acara khaul untuk memperingati jejak peninggalan Syekh Nawawi Banten. Ayahnya bernama Kiai Umar, seorang pejabat penghulu yang memimpin Masjid. Dari silsilahnya, Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke-12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bemama Sunyararas (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad melalui Imam Ja’far As- Shodiq, Imam Muhammad al Baqir, Imam Ali Zainal Abidin, Sayyidina Husen, Fatimah al-Zahra. Pada usia 15 tahun, ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Mekkah menunaikan ibadah haji. Di sana ia memanfaatkannya untuk belajar ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, ilmu hadis, tafsir dan terutama ilmu fiqh. Setelah tiga tahun belajar di Mekkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 dengan khazanah ilmu keagamaan yang relatif cukup lengkap untuk membantu ayahnya mengajar para santri. syeck Nawawi yang sejak kecil telah menunjukkan kecerdasannya langsung mendapat simpati dari masyarakat Kedatangannya membuat pesantren yang dibina ayahnya membludak didatangi oleh santri yang datang dari berbagai pelosok. Namun hati syeck Nawawi telah menyatu dengan Kota Mekkah hanya beberapa tahun kemudian ia memutuskan berangkat lagi ke Mekkah sesuai dengan impiannya untuk mukim dan menetap di sana. Di Mekkah ia melanjutkan belajar ke guru-gurunya yang terkenal, pertama kali ia mengikuti bimbingan dari Syeikh Khatib Sambas (Penyatu Thariqat Qodiriyah-Naqsyabandiyah di Indonesia) dan Syekh Abdul Gani Duma, ulama asal Indonesia yang bermukim di sana. Setelah itu belajar pada Sayid Ahmad Dimyati, Ahmad Zaini Dahlan yang keduanya di Mekkah. Sedang di Madinah, ia belajar pada Muhammad Khatib al-Hanbali. Kemudian ia melanjutkan pelajarannya pada ulama-ulama besar di Mesir dan Syam (Syiria). Setelah ia memutuskan untuk memilih hidup di Mekkah dan meninggalkan kampung halamannya ia menimba ilmu lebih dalam lagi di Mekkah selama 30 tahun. Kemudian pada tahun 1860 syeck Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid al-Haram. Prestasi mengajarnya cukup memuaskan karena dengan kedalaman pengetahuan agamanya, ia tercatat sebagai Syekh di sana. Pada tahun 1870 kesibukannya bertambah karena ia harus banyak menulis kitab.Terkadang Beliau menulis Kitab hanya diterangi oleh lampu tempel (lampu yang berbahan bakar minyak tanah). Inisiatif menulis banyak datang dari desakan sebagian koleganya yang meminta untuk menuliskan beberapa kitab. Kebanyakan permintaan itu datang dari sahabatnya yang berasal dari Jawi, karena dibutuhkan untuk dibacakan kembali di daerah asalnya. Desakan itu dapat terlihat dalam setiap karyanya yang sering ditulis atas permohonan sahabatnya. Kitab-kitab yang ditulisnya sebagian besar adalah kitab-kitab komentar (Syarh) dari karya-karya ulama sebelumnya yang populer dan dianggap sulit dipahami. Alasan menulis Syarah selain karena permintaan orang lain, syeck Nawawi juga berkeinginan untuk melestarikan karya pendahulunya yang sering mengalami perubahan dan pengurangan. Dalam menyusun karyanya syeck Nawawi selalu berkonsultasi dengan ulama-ulama besar lainnya, sebelum di cetak naskahnya terlebih dahulu dibaca oleh mereka. Dilihat dari berbagai tempat kota penerbitan dan seringnya mengalami cetak ulang sebagaimana terlihat di atas maka dapat dipastikan bahwa karya tulisnya cepat tersiar ke berbagai penjuru dunia sampai ke daerah Mesir dan Syiria. Karena karyanya yang tersebar luas dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan padat isinya ini nama syeck Nawawi bahkan termasuk dalam kategori salah satu ulama besar di abad ke 14 H/19 M. Karena kemasyhurannya ia mendapat gelar: A ‘yan ‘Ulama’ al-Qarn aI-Ra M’ ‘Asyar Li al-Hijrah,. AI-Imam al-Mul1aqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq, dan Sayyid ‘Ulama al-Hijaz. Kesibukannya dalam menulis membuat Nawawi kesulitan dalam mengorganisir waktu sehingga tidak jarang untuk mengajar para pemula ia sering mendelegasikan siswa-siswa seniornya untuk membantunya. Cara ini kelak ditiru sebagai metode pembelajaran di beberapa pesantren di pulau Jawa. Di sana santri pemula dianjurkan harus menguasai beberapa ilmu dasar terlebih dahulu sebelum belajar langsung pada kiai agar proses pembelajaran dengan kiai tidak mengalami kesulitan.

Jumat, 19 Agustus 2011

Sepotong Cinta Di Rumah Panggung


Oleh: Mahmudiono
 
Perkenalanku dengan dia sebenarnya belum lama. Ia bekerja di sebuah perusaahaan terkenal yang berada di ibu kota. Perusahaan ini bergerak dibidang furnitur.  Entah kebetulan atau memang takdir mempertemukan kami. Bermula dari suatu kegiatan yang diadakan oleh induk perusahaan yang mengadakan pameran hasil karya masing-masing perusahaan. Aku ditugaskan oleh perusahaan tempat aku bekerja. Begitu juga dirinya. Aku akui ini adalah pengalaman pertama aku mengikuti kegiatan ini. Aku sibuk memberikan bimbingan kepada anak buah sebelum digelar penilaian, begitu juga dia. Aku lihat dia begitu linca, mempesona, wibawa, bersahaja dan sangat dekat dengan anak buahnya.  Sebenarnya aku ingin kenal dia, tapi gak ada keberanian. Abis ini pengalaman pertamaku.  Ya..walau aku sebenarnya gak ada modal. Aku beranikan diri untuk berkenalan. “Maaf, Neng pendamping ya?” Ia menjawab dengan santai dan senyum dan aku tanya ini dan itu. “Mas sendiri juga pendamping?” ia balik bertanya. Aku agak kikuk menjawabnya. Ia melihat aku, tapi aku tidak siap. Wajahnya enak dilihat. Ia mendampingi rekan-rekannya dari perusahaan mebel terkenal dari kota.  Rupanya ia sangat berpengalaman. Dari pameran ke pameran lain dan sudah menjuarai bebagai even. Aku beruntung sekali bertemu dengan dia. Dia pun enak diajak ngobrol. Senyum dan pancaran matanya sangat mempesona. Dia tidak sombong dan supel dalam bergaul. Dia terlihat dewasa  dari sikap dan caranya berkata. Dia memang lebih tua dari aku,  ya..dua tahun setelah aku tahu dari biodata pembimbing yang aku dapatkan dari panitia. Tapi tidak menghalangiku untuk berkenalan. Bahkan aku belajar banyak dari dia tentang segala hal. Perkenalan kami sebenarnya sangat singkat, karena sibuk dengan persiapan masing-masing. Perkenalan waktu itu tidak terpikir kalau dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Petemuan itu sangat berkesan buat aku, mungkin tidak buat dia.  Enta mengapa rasanya aku kepingin bertemu saja. Tapi perasaan itu berusaha aku pendam karena terlalu berharap. Dia lebih tinggi kastanya dari aku, pikirku.
            Setelah pertemuan itu kami tidak ada kontak lagi. Sibuk dengan urusan masing-masing. Selang beberapa bulan. Dian, ya itulah nama yang ia perkenalkan waktu itu. Nama yang sederhana sepadan dengan orangnya. Dian kembali hadir di saat aku benar-benar membutuhkan.  Sosok yang bisa memberikan ilmu yang lebih banyak.  Dari mana ia tahu nomor telepon perusahaan aku. Ia mengajak untuk bergabung di kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan skill gitulah katanya.  Tanpa pikir panjang aku terima. Aku tidak tahu apa kegiatannya. Tapi aku percaya kalau dia yang mengajak yakin baik.
            Kami akhirnya berkomunikasi intens untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Dari Hp akhirnya pertemuan ke pertemuan kami lakukan. Kegiatan ini membuat kami semakin dekat. Rasa yang semula biasa-biasa saja, kini semakin dekat dan ingin selalu ada. Rasa itu sengaja aku pendam. Dengan rasa itu aku termotivasi dan selalu ada disetiap kegiatan. Rasa itu membuat aku tenang dan damai disaat dia ada di sampingku. Waktu pertemuan yang hanya sekali sepekan sangat singkat untuk memendam rasa cinta. Aku sebenarya malu. Malu dengan rasa itu yang kembali ada. Rasa itu seharusnya ada pada usia remaja. Usiaku yang tidak remaja lagi mengapa menyimpan sejuta cinta. Mungkin ini seri kedua dari perjalanan usiaku.  Rasa itu terus aku simpan. Dia mungkin tidak menyangkah kalau aku selama ini yang setia menemani dia,  terukir rasa akung dan ingin selalu bersama. Aku memang tidak berani manyatakannya. Tapi aku nayatakan rasa itu dengan membatunya dalam setiap kegaiatan. Seakan aku terkena guna-guna atau hipnotis. Aku curahkan tenaga, waktu dan pikirannku hanya agar dia senang. Itulah yang dapat aku lakukan.
Waktu terus berjalan. Dari kegiatan ke kegiatan kami menyambung rasa yang terpendam. Sampai akhirnya rasa itu tidak dapat kami diamkan. Pada suatu pertemuan, kebetulan peserta yang lain sudah pada pulang, kami tinggal berdua di ruangan. Jantungku berdebar keras ingin ungkapkan dengan tegas, tapi masih ragu dan takut dikira mengada-ada. Aku beranikan diri tuk nayakan perasaan hatiku di depannya.  Perasaan berkecamuk  ingin ungkapkan semua. Tapi sulit. Hanya nafas yang mencoba untuk sampaikan isi hatiku kepadanya. Kata itu, walau terpenggal dan terpata-pata, aku sampaikan. Dia memandang aku, menatap mataku dengan penuh perasaan, benarkah yang aku akatakan dan mengapa itu ada. Aku dekati dia aku coba yakinkan, aku pegang tangannya. Enta perasaan apa yang ada di hatinya. Dia memandang aku dengan penuh rasa. Dia mungkin tidak percaya kalau perasaan itu terlontar dari bibirku.
Perjalanan cinta kami terasa sangat  indah. Hari-hariku berbunga. Kalimat-kalimat cinta terus mengihiasi ponsel kami. Kata mesra tak bosan kami sampaikan. Kerinduan selalu menghinggapi hati dan jiwa bila lama tidak bertemu.  Bayangan wajahnya selalu menghiasi disetiap malam dan kesendirianku menghaantarkan sang rembulan menyinari bumi.  Mimpi indah dengannya menjadikan tidurku berkesan dan mata terbuka denga senyum. Kini dia benar-benar mengaharap dapat bersama di setiap waktu. Di selah-selah kesibukan kami menyempatkan bertemu tuk melepas rasa kangen. Dari peremuan itulah kami ngobrol tentang tugas dan pekerjaan masing-masing. Cerita teman di kantor, pekerjaan yang rumit dan sebel dengan lingkungan. Pokoknya banyak yang dibicarakan. Dia sering curhat walau lewat ponselnya bahwa dia ingin aku selalu meyayanginya, “Aq ingin pean syg aq trus, bolehkh qpinta?ato qtrllu brlbihan?  ”Apa aq Gk boleh kgn?gk mau ta? yo kgn,sls kn hanya brtemu sesaat”. Dari isi sms tersebut aku mengetahui betapa besar cinta dia kepad a aku. Enta berapa puluh sms yang terkirim di ponsel aku. Berapa kata dan kalimat yang terukir dengan indah walau lewat ponselnya. Ponsel sangat membantu kami menyampaikan isi hati walau hanya untaian kata.
Kami sadar bahwa perkenalan kami sangat singkat untuk mengukur kelanjutan hubungan kami. Kami saling mengerti demi sedikit kelebihan dan kekurangan. Kami menyadari keterbatasan dan keberadaaan masing-masing. Komitemen untuk selalu saling mendukung dan memberi motivasi dalam kegiatan yang kami lakukan.  Kami seakan tidak dapat dipisahkan.
Kisah romatis kami semakin erat ketika dapat tugas dari perusahaan. Aku dan dia dikirim untuk mengikuti pelatihan di Bogor. Suasana alam yang indah membuat gelora asamara kami bergejolak. Bus mengantarkan kami menuju ke kota hujan ini. Kaca jendela bus sesekali menjadi jeda pembicaraan kami. Suasana Bus yang sesak tidak menjadi masalah. Naik turun penumpang. Kondektor yang rajin menarik kardis. Dan Pengamen yang silih berganti menperdengarkan lagu-lagu sosial dan cintanya, menjadi saksi perjalan kami menuju tempat pelatihan. Ternyata waktu begitu singkat. Bus mengantarkan kami di terminal dekat kota. Rupanya tempat pelatihan kami harus ditempuh dengan ojek. Gak papalah, yang penting nyampek. Kami pun bergegas cek in, harus ngisi administrasi. Kegembiraan kami bertambah karena perserta dari berbagai daerah. Dapat teman baru dan saling informasi. Perjalanan indah satukan hati dua manusia
Kegiatan pelatian ini rencana berlangsung tiga hari. Hari-hari aku lalui  dengan semangat. Dia selalu berdampingan dengan aku ketika menerima materi dan mengerjakan tugas-tugas. Senyum dan sorotan matanya selalu jadi penyejuk dan inspirasi aku. Waktu seakan begitu cepat. Sementara aku ingin selalu bersama. Malamnya pun tidak lepas dari curhat isi hati walalu lewat ponsel. Sampai tak terasa kegiatan itu di berakhir. Angkut mengantarkan kami ke terminal kota. Tak lama Bus kota mengantarkan kami ke kota asal. Kali ini penumpang semakin sesak. Kami naik dengan barang bawaan agak sulit mencari tempat. Hanya satu tempat duduk.. Aku duduk di belakang sela dua deret tempat duduk dari dia. Hujan mengiringi. Juga para penjaja makanan, tukang amen silih berganti. Lagu-lagunya enak dan pas kami rasakan. Rupanya Bus kali ini tidak langsung sampai kota kami. Kami harus pindah ke Bus lain. Tak jadi masalah. Rupaya perpindahan Bus membuat kami berbunga-bunga. Bus kedua yang kami tumpangi rupanya masih kosong enta berapa lama. Kami naik sehingga dapat satu tempat duduk berdampingan. Indahnya saat itu. Bus kosong ditinggal sopir dan kondektur sibuk mencari penumpang. Kami hanya bisa membatu pak sopir dengan setia tidak pindah bus. Sementara di luar penjaja makanan sibuk menjajakan barang-barangnya. Wajah mereka terlihat lelah. Mereka sangat akrab dengan kehidupan terminal yang bising, pengap dan ramai. Kami  melihat mereka sambil menunggu penumpang penuh.  Dia menatap dengan senyum khasnya. Aku pun membalasnya. Aku lihat dia begitu ceria dan ada kedamaian. Aku coba memegang tangannya. Perasaanku tidak menentu. Detak jantungku semakin kencang. Dia pun membalas menyanbut tanganku. Sorot mata yang lembut penuh tanya. Saling nanya persaan dan seberapa besarnya perasaan itu ada. “Aku tenang dekat kamu” sambil mengeratkan pengagan taganku dan sadarkan kepalahnya di pundak. “Aku pun begitu, sayang” jawabku dengan lembut sambil jempol tanganku mengelus-elus tanganya. Kami saling mengungkapkan perasaan. “Mengapa kamu suka aku?” tanya Dian lembut terdengar di telingaku. “Aku menyukaimu karena semuanya, kamu wanita yang sempurna.” Jawabku membuat dia semakin tersipu dan nyaman di dekatku.
Tak terasa, seakan semua berjalan sangat cepat. Dalam bus bak taman surga. Bunga-bunga asmara terbang bertabur dengan kata-kata indah. Di luar terdengar kondektor bersuara keras cari penumpang. Satu dua tiga penumpang mulai masuk. Kami hanya bisa berdoa agar penumpang agak lama. Mungkin sudah dibatasi waktu. Kembali  teriakan  terdengar semakin keras melalui  pengeras” Bus jurusan Kampung Rambutan segera berangkat” diulang tiga kali. Walau bus masih kosong sopir memberikan isyarat akan berangkat. Hati kecilku berharap pelan-pelan pak sopir biar kami bisa berlama-lama. Dalam kebahagiaan, dia terus mengalirkan jerat rasa lewat pori-pori tangan tuk disampaikan ke jantung berupa getaran rasa. Akhirya pada hati yang menerima kehadiran cinta. Cinta itu kini tumbuh dan bersemi walau tidak muda lagi.  Hari-hariku terasa indah Ingin rasanya memilikinya,....tapi.....?
Matahari yang dulu bersinar terang kini mendung. Bulan yang indah bersinar kini bermuram durja. Burung-burng yang dulu bersuara merdu bernyayi lagu cinta dan sayang kini sibuk membuat sangkar tanpa kesan. Kisah indah itu berlau begitu saja.  Pujian dan kata indah yang dulu perna diungkapkan kini tidak terdegar lagi. Kerinduan dan kegalauan bila tidak bertemu kini tidak lagi terasa. Ia kini bagai ditelan bumi. Ia yang dulu selalu mengisi hari-hariku kini pergi dari hatiku tanpa alasan. Ia meninggalkan kenangan indah meski berakhir menyakitkan. Aku terakhir melihat ia besama seorang laki-laki di swalayan. Saat itu aku tertegun melihat ia keluar dari berbelanja berbelanja bersama seorang lelaki yang sebaya dengan ia. Dari kejauhan mereka lebih serasi dari pada Dian berjalan dengan aku.  Saat itu aku mencoba untuk menghubungi ia lewan ponselnya tapi berkali kali tidak dijawabnya. Pagi, siang dan malam aku coba mencari sela untuk buka hatinya agar mau mendengarkan call dari aku. Sebanyak aku call sebanyak pulah aku menemukan kekecewaan. Terasa berat perpisahan ini. Hatiku hancur. Semangat hidupku seakan pudar seketika. Hari-hariku kini hanya mengenang indahnya cinta dan menyesalkan betapa kejamnya akibat cinta.  Hanya harapan yang selalu aku inginkan dari dia adalah alasan mengapa ia memutuskan begitu saja.
Lebih menyakitkan ketika ia mengirim sms yang isinya ia harus menerima lelaki pilihan orang tuanya. Bagai disambar petir. Orang yang selalu menginspirasi aku ternyata kini berpaling dengan orang lain.  Semangat hidupku turun drastis. Hidup ini seakan tidak berarti. Rupanya cinta yang pergi kini meninggalkan bekas yang dahsyat. Pekerjaanku di perusaaan semakin menurun. Penilaian kinerja oleh atasan selalu mendapat teguran.  Hingga suatu hari aku berjalan sendiri menyusuri  kegelapan  malam.  Malam semkin dingin. Higar bingar kota sudah tak terdengar. Tiba-tiba terdengar seseorang memaggil-manggil. “ Tolong, tolong, ..... Suara itu seperti suara wanita yang meronta. Aku coba mencari dari arah mana suara itu. Akhirnya aku semakin dekat dengan suara itu dan aku menemukan seorang wanita yang lemah, lemas tidak berdaya bersandar di pohon beringin tertutupi semak belukar. Betapa terkejutnya aku ketika aku melihat seorang wanita cantik yang aku coba lihat dari sinar HP-ku.  Wanita itu tubuhnya terikat dalam pohon beringin dan mulutnya disumbal dengan perekat hitam.
Wanita itu menangis. Kau coba menolongnya. Aku lepaskan semua ikatan dan bungkam plester yang menutup mulutnya. Aku sebenarnya tidak boleh melihat tubuhnya yang busananya banyak yang sobek. Tapi aku harus menolongya. Ia pun terlepas. Dipegang dan di betulkan  pakaian yang ada di tubuhnya sambil menagis,  sementara aku mencoba untuk menguatkan perasaanku. Ia menagis menyesali nasibnya. “Mas, terima kasih atas pertolonganya.” “Sudah menjadi kewajiban kita untuk saling menolong, Neng.” sahut aku. “Kenapa sampai terjadi seperti ini? Aku balik bertanya. Sambil kembali terisak-isak ia mencoba mengat-ingat. “Maaf mas ceritanya panjang.” “Nanti aja aku ceritakan di rumah.” Kalu boleh, aku tolong diatar ke rumah.” Di mana rumah kamu?”  di desa sebelah kampung Serayu, “Mari aku antar!”  Tubuhnya yang lemas membuat aku kasihan untuk mengantar ke rumahnya.  Aku bingung dan becampur takut. Dalam kebingunganku karena penderitaan ditinggal seseorang yang aku cintai disaat yang sama aku menolong seorang wanita cantik yang menjadi permainan cinta laki-laki. “Ya..Allah apa artinya semua ini”. Malam yang sepi. Udara malam semakin menusuk kulitku. Aku menyusuri gang ke gang kampung yang sempit. Gang kampung seperti kampung mati tak berpenghuni. Malam ini mungkin malam yang melelapkan semua penduduk kampung Serayu yang kebanyakan bekerja sebagai petani. Mungkin kelelahan seharian bekerja di sawah.  Tak terasa aku sampai rumahnya.  Rumah panggung  besar, berhalaman luas. Bunga-bunga warna-warni dan pohon-pohon rindang membuat rumah itu terlihat indah,  segar dan alami. Disamping rumah terlihat bagasi mobil yang terkunci rapat. Sepanjang jalan yang dilalui mungkin baru inilah rumah yang paling baik.  Dengan sisa-sia tenaga ia  mencoba membunyikan pagar besi depan rumahnya sambil memanggil-manggil, “Bibi..Bibi buka pintu.” Sampai berulang-ulang, baru keluarlah perempuan separuh baya, berbaju daster dan terlihat mengantuk. Melihat keadaan tuannya, bibi agak hiteris, “Neng Yanti ini kenapa Mas..?” tanya bibi kepada aku. “Ya...Bi..nanti aku ceritakan, kita masuk dulu ya.” Pinta aku. Yanti dibwah masuk rumah dan duduk di sofa panjang warna coklat tua. Bibi bergegas mengambilkan air putih. “Ini airnya dimimum dulu, biar lebih tenang.” Pinta bibi kepada Yanti. Bebrapa menit kemudian bibi kembali bertanya kepada aku. “ Ya Mas...Neng Yanti kenapa, sampai begini?” “Maaf Bi..saya kebetulan lewat jalan sekitar pabrik tebu. Saya bejalan menyusuri rel sampai tenga malam. Tiba-tiba terdengar suara tolong-tolong, mulanya saya tidak menghiraukan. Namun suara itu terus terdengar dan semakin jelas. Aku coba mencari dan aku temukan di bawan pohon randu dihalangi oleh pepohonan tebuh. Bekal cahaya HP akhirnya aku temukan Neng.............”  “ Neng Yanti.” Sahut bibi. “Ya...Neng Yanti dalam keadan terikat tanganya, tubuhnya diikatkan di pohon dan mulutnya diplester hitam. “Maaf Bi...apa yang sebenarnya terjadi saya tidak tahu, tanyakan saja sama ...Yanti.”
Tubuh Yanti masih lemas dan terlihat stres. Rupanya kejadian semalam menjadi pukulan berat bagi dirinya. Rupanya bibi khawatir ada apa-apa dengan tuannya. “Bi....maafkan aku, tidak pamitan waktu berangkat ke kampus, karena aku harus capat bertemu dengan dosen untuk bibingan. Setelah semua selesai aku pulang. Seperti biasa aku lewat jalan itu yang biasanya aman-aman saja. Sebenarnya perasaanku tidak enak setelah melewati depan pabrik tebu yang waktu itu terlihat sepi. Tiba-tiba ada dua laki-laki menggoda aku dan langsung menyekap aku di bawah ke tempat gelap dan penuh pepohonan. Aku diikat dan semua perhisannku diambil, dompet dan HP ku juga  raib.”Tapi....Neng tidak diapa-apakan?” Tanya bibi cemas. “Maunya saya diperkosa Bi...tapi aku meronta dan melawan, sampai akhirnya ada .......Mas......” “Andi” jawab aku. “Syukurlah Neng selamat.” “Bibi mengucapkan terima kasih ya...Mas Andi yang sudah menolong Neng Yanti, Bibi tidak bisa membayangkan seandainya tidak ada Mas Andi.” “Sudahlah Bi.....biasa saja, semuakan kebetulan saja.” Jawab Andi dan pamit pulang. “Saya pamit pulang.” “Lho jangan pulang dulu,  tak buatkan kopi susu.” Yanti pun melarang Andi pulang. Bibi masih membuatkan kopi di dapur, Yanti dan Andi saling mengenalkan. “Mas Andi dari mana dan mau kemana?”  Tanya Yanti. “ Rumahku di kampung Serayu 5 km dari sini dan aku tidak tahu harus ke mana.” Dengan suara lembut dan pelan ia terus ingin tahu tentang aku. “Kamu punya masalah?” Aku terdiam enggan menjawab. “kenapa aku salah menanyakan itu?” Gak papa kalau tidak berkenan”
Aku akhirnya berterus terang kepadanya. Mungkin ini ada baiknya, barang kali ada tempat curhat. “Aku baru saja ditinggalkan oleh kekasihku, yang sangat aku cintai. Enta kenapa, ia pergi dan berlalu bergitu saja. Hatiku sakit, hancur. Makanya sejak kemarin aku tidak pulang, berjalan ke mana kakiku melangka dan aku nuruti kata hatiku. Hingga bertemu dengan kamu.” Sejenak setelah Aku cerita, suasana menjadi hening. Yanti mungkin kasihan atau ada perasaan lain. Aku lega mengungkapkan, walau mungkin tidak tepat kepada siapa aku cerita. “Kenapa diam?” tanyaku. “Gak..gak  papa” jawab Yanti tersipu. Dan senyum manisnya sedikit mulai terlihat. Akhirya aku pamit pulang. Tiba-tiba tanganku ditarik ketika aku berdiri. “Malam-malam begini pulang, apa tidak....,tidak nginap di sini saja.” Sorotan matanya membuat aku kasihan dan mulai menyukainya. Enta mengapa pegangan tangannya membuat hatiku yang mulai mati, kini bersemi kebali. Getaran itu mengalir pelan dari darah dan ke jantungku. Apakah ini cinta? Mungkinkah aku ditemukan penggantiku yang mengkhianati aku. Aku takut tersakiti lagi. Aku tidak bisa membayangkan lebih sakit lagi bila ia nanti mencampakkan aku. Aku diam berpikir tak sadar memandangi dia yang memegang tanganku. Terpaksa aku duduk lagi bercerita kesama ke mari sampai terdengar suara burung  pipit dan kokok ayam ternyata hari pagi.
Bibi yang setia menemani aku duduk di kursi sebela tidak jauh dari tempat kami duduk tertidur pulas. Rupanya cerita semalam membuat benih-benih cinta itu tumbuh. Bibi terbagun dan segera membuka jendela dan pergi ke dapur membuatkan makanan untuk sarapan. Mata Yanti yang kalup itu belum juga mengantuk. Tampaknya ia tidak mau aku tinggalkan. “Yan...itulah panggilanku kepadanya dengan akrap. “Kamu mandi supaya segar?” pinta aku. “Mas Andi istirahat dulu di sini jangan pulang ya?” singkat cerita hubungan aku dengan Yanti semakin dekat. Kedua orang tuanya sudah mengerti dan merestui kami walau masih berada di luar negeri. Aku sering berbicara dengan keduanya. Walau belum melihat rupa kedua oang tua Yanti, aku percaya bahwa mereka orang tua yang baik dan mencintai anaknya. Mungkin hanya karena tugas dan pekerjaan yang mengharuskan Yanti harus berpisah dengan kedua orang tuanya sejak duduk di bangku menenga atas.  Hari-hariku beruba dua ratus derajat. Aku selalu merindukannya. Dihatiku hanya ada dia. Walau hatiku perna berlabu Dian, kini dia sudah bagian dari masa laluku.  Dalam kesendirian malam sebelum aku tidur, ku selalu sempatkan untuk mengirim SMS kepada Yanti hanya ucapkan selamat tidur. Tiba-tiba HP-ku bergetar aku lihat ternyata pesan dari Dian. Aku kaget dan bertaya dalam hati, ada apa dia kirim pesan ke aku. HP itu aku pegang, lama aku hanya pandangi. Ada perasaan malas, sebal juga ingin tahu. Akhirnya aku buka. Isi pesan itu adalah “ Mas Andi aku pingin ketemu.”  Pesan  itu langsung aku hapus. Tapim mengapa pesan itu terus membayang dipikiranku. Apakah aku harus bertemu. Mungkin ada pesan lain yang ia sampaikan. Atau hal lain. Pesan kedua dikirim lagi. “ Mas, mungkin Mas Marh, tapi tolong ushakn ad waktu untuk bertemu. Aku tunggu di Warung Sate utara alun2 kota jm:18.” Pikiranku semakin kacau. Dian ngajak bertemu sedangkan Yanti ngajak makan bersama di rumahnya.  Setelah aku berpikir, aku putuskan untuk menemui Dian.
Ternyata Dian sudah menunggu sepuluh menit lebih cepat. Aku usahakan tenang dan hilangkan perasaan yang perna ada.  Aku temuinya. “Hai...da lama nunggu?” tanyaku. “Gak baru aja Mas.” Gimana kabar Mas?” tanya Dian. “Baik-bail aja. “Kamu sendiri gimana?” Dian terdiam sambil tanganya mengaduk-aduk sendok es yang telah dipesan. “Aku minta maaf telah melukai hati Mas, semua karena kedua orang tuaku. Lelaki yang dijodohkan dengan aku terlibat dalam pengedar narkoba dan sekarang dipenjara. Dian menunduk meneteskan air mata sambil meremas-remas tisu sampai hancur. “Gak papa semua telah berlalu, sekarang kita lupakan masa lalu kita. Hatiku sudah ada yang mengisi setelah luka teriris  kau campakkan. Tapi aku sudah melupakan dan memaafkan kamu. Kita  berteman aja. “ Apakah Mas tidak mau menerima aku lagi.” Tanya Dian. “Maaf  sudah ada yang menyayangi aku dengan tulus.” Dian diam sejenak dan tidak kuasa meneteskan air mata. Kuusap air matanya dengan sapu tanganku. “Aku doakan Mas bahagia hidup dengannya, aku berharap kita bersaudara. Ajak main ke rumah ya..Mas?” “Ya...kita tetap saudara, nanti pasti aku ajak ke rumah kamu.”
Perjalanan cintaku dengan Dian sudah berakhir. Aku hanya merajut cinta yang tulus dengan Yanti. Sampai akhirnya aku menikah dengan Yanti. Hidup kami bahagia. Kebahagiaanku semakin  terasa ketika kami dikaruniai dua putra yang lucu-lucu. Sedangkan dengan Dian keluarga kami seperti saudara. Kami saling kunjung dan saling bersilaturrohim.  TMT. Dion72.

Kamis, 18 Agustus 2011

Pendidikan Karakter

apakah pendidikan karakter itu???

Menurut Foerster ada empat ciri dasar dalam pendidikan karakter:

Pertama, keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasar hierarki nilai. Nilai menjadi pedoman normatif setiap tindakan.

Kedua, koherensi yang memberi keberanian, membuat seseorang teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut risiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang.

Ketiga, otonomi. Di situ seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat lewat penilaian atas keputusan pribadi tanpa terpengaruh atau desakan pihak lain.

Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna mengingini apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Kematangan keempat karakter ini memungkinkan manusia melewati tahap individualitas menuju personalitas. karena kebanyakan orang-orang modern sering mencampuradukkan antara individualitas dan personalitas, antara aku alami dan aku rohani, antara independensi eksterior dan interior. Karakter inilah yang menentukan forma seorang pribadi dalam segala tindakannya.

Oleh :  Lyla Wahyudi.

Senin, 15 Agustus 2011

Sejarah Ringkas Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, filsuf Islam yang terkemuka. Ia terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu tinggi.

Bernama lengkap Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali . Lahir di Thus; 1058 / 450 H.  Gelar beliau ialah al-Ghazali ath-Thusi. Para ulama nasab berbeda pendapat mengenai gelar nama Imam Al Ghazali. Namun umumnya mengatakan, bahwa gelaran nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, Khurasan, Persia (Iran), tempat kelahiran beliau.  Sedangkan gelar lainnya Asy-Syafi'i menunjukkan bahwa beliau bermazhab Syafi'i.

Imam Al-Ghazali berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kota Thusi. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Maka, sejak kecil beliau memang telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini menyebabkan beliau benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadah, wara', zuhud, dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan dan mencari sesuatu untuk mendapat ridha Allah SWT.

Beliau belajar fiqih pada ulama Fiqih Syafi’i yang besar, Imamul Haraini Abul Nfa’ali Al Juwaini (wafat 478 H.) di Nisabur. Persia. Imam al-Ghazali mengembara selama kurang lebih 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti Mekkah, Madinah, Jerusalem, dan Mesir.

Imam Ghazali seorang ‘alim besar. Majelis pengajiannya diberi nama oleh orang dengan julukan “Majelis 300 sarban besar”. Beliau selain ahli fiqih juga ahli tasauf yang tak ada tandingannya ketika itu. Kitabnya dalam tasauf ialah Kitab Ihya Ulumuddin yang terkenal dan sekarang dipakai oleh seluruh ulama dalam dunia Islam. 

Teologi
  • Al-Munqidh min adh-Dhalal
  • Al-Iqtishad fi al-I`tiqad
  • Al-Risalah al-Qudsiyyah
  • Kitab al-Arba'in fi Ushul ad-Din
  • Mizan al-Amal
  • Ad-Durrah al-Fakhirah fi Kasyf Ulum al-Akhirah
Tasawuf
  • Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama), merupakan karyanya yang terkenal
  • Kimiya as-Sa'adah (Kimia Kebahagiaan)
  • Misykah al-Anwar (The Niche of Lights)
Filsafat
  • Maqasid al-Falasifah
  • Tahafut al-Falasifah buku ini membahas kelemahan-kelemahan para filosof  masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu Rushdi dalam buku Tahafut al-Tahafut (The Incoherence of the Incoherence).
Fiqih
  • Al-Mushtasfa min `Ilm al-Ushul
Logika
  • Mi`yar al-Ilm (The Standard Measure of Knowledge)
  • al-Qistas al-Mustaqim (The Just Balance)
  • Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic)
Imam Al-Ghazali wafat di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H; pada usia 52–53 tahun.

Sumber:
Thabaqat Asy Syafi’iyah

Sabtu, 13 Agustus 2011

Suluk Manunggaling

Huruf-huruf adalah pertanda tinta; tiada satupun,
Kecuali yang diminyaki tinta; warna miliknya sungguh-sungguh khayali,
Warna tinta itulah yang muncul sebagai wujud nyata,
Namun tak dapat tinta dikatakan pisah dari adanya.
Batin huruf-huruf terletak dalam rahasia tinta,
Dan penampakkan lahirnya melalui ketentuan dirinya,
Huruf-huruf itu adalah ketentuan-ketentuannya, kegiatan-kegiatannya.

Dan tiada apapun selain ia. Pahami kias ini!

Huruf-huruf itu bukan ia; katakan bukan ia, jangan katakan mereka adalah ia,
Mengatakan demikian keliru, dan mengatakan ‘ia adalah mereka’ adalah igauan gila.

Sebab ia sudah ada sebelum huruf, ketika belum ada huruf; Dan ia tetap ada, bilamana huruf sama sekali sudah tak ada.

Lihat dengan baik setiap huruf; segera akan kau lihat binasa,
Kecuali wajah tinta yang tinggal, yakni Wajah Zat-Nya.
Dia-lah Yang Maha Agung, Maha mulia dan Maha kuasa!
Walaupun begitu, bagi seluruh penampakkan lahir mereka, huruf-huruf tersembunyi,
Mereka lebur dalam tinta, sebab penampakkan mereka tak lain penampakkan tinta.
Huruf tak menambah apapun pada tinta, dan tak mengambil sesuatupun,
Ia hanya menyingkap kepaduannya dalam aneka rupa,
Tanpa mengubah tinta. Adakah tinta dan huruf menjadikan dua?

Camkan kebenaran kata-kataku ini: tiada wujud disitu
Kecuali wujud tinta, bagi yang pemahamannya baik
Dan dimanapun huruf berada, selalu bersama tintanya.

Buka mata akalmu terhadap amtsal ini dan camkan.

Karya Syekh Alawi; diterjemahkan dari kutipan Martin Lings dan Hosen Nasr

Jumat, 12 Agustus 2011

SYI'IR INDAH HABIB SYEKH

REPOTE DADI PEDAGANG      
SHOLATE DI GAWE GAMPANG
OPO MANE DAGANGANE  LARIS
GURUNG SHOLAT NGOMONGE UWIS

REPOTE DADI WONG TANI
SHOLATE KADANG LALI
OPO MANE WAYAHE TANDUR
SHOLATE DI UNDUR-UNDUR

REPOTE DADI WONG GARAP SAWAH
SHOLATE SAK WAYAH WAYAH
OPO MANE WAYAHE PANEN
SHOLATE GAK TAU KOPEN

REPOTE DADI WONG SUPIR
SHOLATE MONDAR MANDIR
OPO MANE NGGOLEK  PENUMPANG
SHOLATE DI GAWE GAMPANG

REPOTE WONG ANAK-ANAK
SHOLATE DI NGENAK-NGENAK
OPO MANE ANAKE NAKAL
SHOLATE TERUS DI TINGGAL

Tips Agar Puasa Tetap Segar

Saat menjalankan ibadah puasa, tubuh memang memiliki cadangan energi yang lebih sedikit dari biasanya. Namun, jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk mengurangi produktivitas kerja.
Rasa lemas, haus dan lapar pasti akan dialami setiap orang yang berpuasa. Tapi Anda bisa tetap segar dan semangat menjalani aktivitas, bila mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur.
Jenis makanan yang diasup haruslah mencukupi kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Berikut ini tipsnya, seperti dilansir About.
1. Makan dengan porsi normal
Makanlah dengan porsi normal, seperti hari-hari biasanya. Menambah porsi makan, tidak akan membuat Anda kenyang lebih lama hingga tiba waktu berbuka puasa.
Makan yang berlebihan akan membuat perut kekenyangan dan tidak nyaman. Asupan makanan yang terlalu banyak, juga bisa membuat tubuh dehidrasi lebih cepat. Juga jangan makan terlalu sedikit, karena tubuh akan kekurangan cadangan energi sehingga tubuh bisa lemas dan sulit berkonsentrasi kerja.
2. Konsumsi karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks, adalah jenis karbohidrat yang lama dicerna tubuh sehingga bisa memberikan cadangan energi lebih lama. Karbohidrat kompleks terdapat pada nasi merah, gandum utuh, roti gandum, biji-bijian, serta buah dan sayuran.
Produk olahan gandum utuh, serta buah dan sayur yang kaya serat tidak hanya menyediakan energi tapi juga memperlambat sistem pencernaan sehingga perut terasa kenyang lebih lama.
Jenis-jenis makanan ini baik untuk mempertahankan energi yang diperlukan otot tubuh selama berpuasa. Selain itu, karbohidrat kompleks juga membantu tubuh menyerap air lebih efisien, sehingga terhindar dari kekurangan cairan.
3. Makan perlahan
Jangan makan terburu-buru. Makan terlalu cepat bisa mengganggu kadar gula dalam darah dan membuat perut terasa cepat lapar beberapa jam setelah sahur. Hal ini karena saat makan dengan cepat, tubuh akan bekerja lebih keras agar nutrisi bisa terserap. Karena proses itulah, nutrisi yang didapatkan tubuh pun kurang sempurna dan akibatnya tubuh cepat lemas.
4. Pilih air putih ketimbang teh manis
Menyeruput teh manis hangat saat santap sahur memang nikmat. Kombinasi teh dan gula juga cepat memberi tambahan energi. Namun energi yang dihasilkan dari gula pasir juga akan hilang dengan cepat. Tubuh pun akan terasa lebih lemas.
Disarankan mengonsumsi teh manis pada saat buka puasa saja, untuk lekas menggantikan energi yang hilang. Saat sahur, lebih sehat meminum air putih untuk menyediakan cadangan cairan selama berpuasa. Perbanyak juga konsumsi buah dan sayur tinggi air seperti semangka atau ketimun. Hindari kopi dan teh terlalu banyak karena bisa sebabkan dehidrasi.

Kamis, 11 Agustus 2011

Tetaplah Disisiku

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu

Senin, 08 Agustus 2011

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

Hal - Hal Yang Membatalkan Puasa Antara Lain :
  • Memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga yang terbuka dengan sengaja

  • Muntah dengan sengaja.

  • Bersetubuh dengan sengaja, sekalipun tidak mengeluarkan mani.

  • Mengeluarkan mani dengan sengaja atau dengan jalan bersuka-suka seperti berpeluk cium dan sebagainya.

  • Haid atau nifas.

  • Gila sekalipun hanya sekejap 
  • Murtad, Yaitu orang yang keluar dari agama Islam, baik dengan hati, perkataan atau perbuatan.
     
    Mohaon Koreksi, Mohon maaf apabila ada kesalahan!
    Kalau ada yang mau menambahkan, Monggo.......................!!!!

Minggu, 07 Agustus 2011

Baca

Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.

Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah dibutuhkan oleh seorang hamba dalam menghadapi badai cobaan yang menerpanya. Sehingga tidak menjadikan dirinya berburuk sangka kepada Allah Subhanahu wata’ala terhadap apa yang telah ditentukan baginya.

Oleh kerana itu, dalam keadaan apa pun seorang hamba yang beriman kepada-Nya harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai batu ujian atas keimanan yang mereka miliki. Allah Ta’ala berfirman :

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (Al Baqarah : 214)

Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dinanti seorang muslim dalam menghadapi ujian dan cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya :

“…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran : 146)

Selama roda kehidupan terus berputar, seorang takkan pernah luput dari menuai ujian dan cobaan. Dengan berbagai musibah yang datang silih berganti ini, hendaknya seorang muhasabah diri dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. Bukan mengambil jalan pintas dengan mengklaim ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Karena tidak ada yang bisa memberikan solusi terbaik dari berbagai ujian dan cobaan hidup melainkan hanya Allah Azza wa Jalla.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menggambarkan kriteria seorang mukmin dalam menyikapi ketentuan Allah Subhanahu wata’ala, beliau bersabda :

عجباً لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ, فَكَانَ خَيْراً لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ ". رواه مسلم
“Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya. Dan tidaklah didapatkan pada seorang pun hal tersebut melainkan pada diri seorang mukmin : Jika dia merasakan kesenangan maka dia bersyukur. Dan itu lebih baik baginya. Jika kesusahan menerpanya, maka dia bersabar. Dan itu lebih baik baginya.” (Riwayat Muslim)

Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah, beliau menerangkan tentang hadits di atas : (Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya), maksudnya : “Sesungguhnya Rasul ‘alaihis sholatu wassalam menampakkan kekaguman beliau dengan pandangan kebaikan (terhadap perkara seorang mukmin), maksudnya : “terhadap urusannya.” Maka sesungguhnya seluruh urusan itu (dianggap) baik baginya dan tidak terdapat hal tersebut kecuali pada diri seorang mukmin. Kemudian Rasul ‘alaihisholatu wassalam memberikan rincian tentang perkara kebaikan tersebut dengan sabdanya : (Jika dia merasakan kesenangan maka dia bersyukur. Dan itu lebih baik baginya. Jika kesusahan menerpanya, maka dia bersabar. Dan itu lebih baik baginya). Beliau (Asy Syaikh Al Utsaimin) berkata : “Ini adalah keadaan seorang mukmin. Setiap manusia berada dalam ketentuan-ketentuan Allah, baik berupa kesenangan maupun kesusahan. Dan manusia dalam menyikapi ujian dan cobaan ini terbagi menjadi dua golongan : mukmin dan non mukmin (kafir).

Adapun golongan Mukmin ; menganggap baik segala ketentuan Allah baginya. Jika kesusahan itu menimpanya, maka dia bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah dan senantiasa menanti pertolongan-Nya serta mengharapkan pahala Allah. Semua itu merupakan perkara yang baik baginya dan dia memperoleh ganjaran kebaikan selaku orang-orang yang bersabar.

Jika kesenangan itu mendatanginya, baik berupa kenikmatan agama ; seperti ilmu, amalan sholih dan kenikmatan dunia ; seperti harta, anak-anak dan keluarga, maka dia bersyukur lagi menjalankan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.

Oleh karena itu, seorang mukmin memperoleh dua kenikmatan, yaitu : kenikmatan agama dan dunia. Kenikmatan dunia diperoleh dengan kesenangan dan kenikmatan agama diperoleh dengan bersyukur. Maka inilah kondisi seorang mukmin.

Adapun golongan non mukmin ; (Sungguh) berada dalam kejelekan, wal’iyyadzubillah. Jika kesusahan itu menimpanya, maka dia tidak sabar, berkeluh kesah, mencemooh, mengutuk, mencerca masa (waktu) bahkan mencela Allah Azza wa Jalla.
Jika kesenangan menghampirinya, dia tidak bersyukur kepada Allah. Maka kesenangan ini akan menjadi balasan siksaan di akhirat.
Maka kondisi orang kafir tetap jelek, baik mendapatkan kesusahan maupun kesenangan. Berbeda halnya dengan orang mukmin yang senantiasa dalam kebaikan dan kenikmatan.

Ada beberapa faedah (yang bisa kita ambil) dari hadits ini :
1. Adanya dorongan (untuk tetap kokoh) diatas keimanan. Dan seorang mukmin senantiasa dalam kebaikan dan kenikmatan.
2. Adanya dorongan untuk sabar atas kesusahan yang menimpa. Karena (sabar) merupakan perangai keimanan. Apabila anda sabar dalam menghadapi kesusahan dan diiringi dengan menanti (pertolongan) Allah agar dibebaskan dari (kesusahan tersebut). Kemudian mengharap pahala Allah Subhanahu wata’ala, maka hal tersebut merupakan tanda keimanan.
3. Adanya dorongan untuk bersyukur tatkala (memperoleh) kesenangan. Jika seorang bersyukur kepada Rabbnya atas nikmat yang diperoleh. Maka ini adalah taufiq dari Allah dan termasuk salah satu sebab bertambahnya kenikmatan, Sebagaimana Allah berfirman :

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7).

Jika Allah memberi taufiq kepada seorang hamba untuk bersyukur kepadanya, maka ini adalah suatu nikmat yang patut untuk disyukuri untuk kedua kalinya. Dan apabila dia diberi taufik lagi, maka itu adalah suatu nikmat yang patut disyukuri untuk ketiga kalinya. Demikian seterusnya.

Sedikit sekali manusia yang mensyukuri nikmat-Nya. Oleh karena itu, jika Allah menganugerahkan kepada anda rasa syukur dan memberikan pertolongan padanya, maka ini adalah nikmat.

Oleh karena itu, disebutkan dalam sebuah sya’ir :
Jika rasa syukur terhadap nikmat Allah itu adalah sebuah nikmat
Maka yang semisalnya (nikmat tersebut) wajib pula disyukuri
Tidak akan sampai rasa syukur itu melainkan dengan keutamaan-Nya
Walaupun hari-hari (masanya) panjang dan umur pun (masih) menyertai
(Syarah Riyadhus Sholihin hal 95-96 cet Darul Aqidah)

Alangkah indahnya perangai seorang mukmin ketika menghadapi ketentuan-ketentuan yang berlaku padanya. Jika ujian itu datang berupa nikmat, maka dia mensyukurinya. Dan jika ujian itu datang berupa kesulitan, kesusahan, kemiskinan, kelaparan, musibah dan sebagainya, maka dia bersabar dengannya. Dua perangai tersebut, yaitu syukur dan sabar merupakan amalan yang agung, bahkan keduanya termasuk dalam perangai keimanan. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salaf : “Iman itu dua bagian, bagian pertama adalah sabar dan bagian kedua adalah syukur.” Dan mereka menyandarkan perkataan tersebut dengan firman Allah Azza wa Jalla :

“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (Ibrahim : 5)

jadi Ketahuilah, sabar itu tidak mempunyai batas, dan dengan demikian kalimat yang sering diungkapkan oleh banyak orang “sabar itu ada batasnya” adalah suatu kekeliruan. Tumbuhnya kesabaran di bumi hati seseorang bagaikan tumbuhnya sulur-sulur keimanan, yang menjulur kelangit, yang menguatkan tangga-tangga makrifat, yang diturunkan para malaikat untuk menyambut salik yang berjalan dengan kesabaran menuju penyaksian kepada-Nya. Maka sabar pun tak berbatas karena dasar dan langit-langitnya berada dalam celupan KemahakuasaanNya

oleh Om Yazid pada 01 Juli 2010 jam 17:28

Jumat, 05 Agustus 2011

Fungsi TSAUB (Pakaian) dan menutup aurat

Ribuan tahun lamanya manusia mengenakan penutup tubuh. Letak geografis dan budaya juga mempengaruhi modelnya. Meski telah lama memakainya, tidak ada jaminan kita telah memahami apakah guna dan manfaat penutup tubuh -yang kemudian dinamakan pakaian- ini. Atau dalam pertanyaan yang radikal perlukah manusia menggunakannya?.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita menyaksikan seragam yang berbeda-beda antara anak sekolah, pekerja pabrik, pegawai negeri, dan Tentara. Penggunaan pakaian ini adalah sebagai identitas diri yang membedakan antara satu komunitas dengan lainnya. Identitas ini penting, karena menggambarkan eksistensi dan keberadaan seseorang. Dan inilah salah satu fungsi pakaian, yaitu sebagai pembeda seseorang dengan lainnya. Al qur’an menyebut tiga istilah untuk pakaian, yaitu: libas, tsiyab, dan sarabil. Akar kata pertama disebut 10 kali, kata kedua 8 kali, dan kata ketiga sebanyak 3 kali.

Mungkin kita bertanya, untuk apakah pakaian itu diciptakan?. Guna menjawabnya, penulis memulai dengan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa pakaian berarti barang yang dipakai, seperti baju, celana, dan lain sebagainya. Seorang pakar bahasa mengatakan bahwa pakaian dalam bahasa arab di sebut tsiyab atau tsaub yang berarti kembali.
Untuk memahaminya, mari kita mengadakan kajian historis tentang sejarah penciptaan manusia. Dalam al Qur’an Surat al A’raf ayat 20 dijelaskan peristiwa antara Nabi Adam dan Siti Hawa, “Setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan pada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan setan berkata, “Tuhan kamu melarang kamu mendekati pohon ini, supaya kamu berdua tidak nenjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (di surga)”.
Kemudian dalam ayat 22 dijelaskan pula:
“… setelah mereka merasakan (bauh) pohon (terlarang) itu, tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga …”
Dari uraian dua ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya diri manusia itu “tertutup aurat”nya, namun karena godaan syetanlah aurat itu menjadi terbuka. Dengan ditutupinya aurat dengan pakaian, berarti telah dikembalikan kepada ide dasar manusia untuk menutup aurat. Itulah mengapa kemudian pakaian disebut dengan tsaub yang berarti kembali. Maksudnya dengan berpakaian berarti kita mengembalikan aurat pada ide dasar yaitu tertutup.
Lebih lanjut, sebuah riwayat mengatakan bahwa ketika Nabi Muhammad belum memperoleh keyakinan tentang apa yang di alaminya di Gua Hira, beliau menyampaikan hal itu kepada isterinya. Siti Khatidjah berkata, “Jika engkau melihatnya lagi, beritahulah aku”. Di kesempatan lain, ketika Nabi melihat malaikat yang dilihatnya di Gua Hira, Istri beliau membuka pakaiannya sambil bertanya, “Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?” Nabi menjawab: “Tidak … dia pergi”, Khadjijah dengan penuh keyakinan berkata, “Yakinlah yang datang bukan setan … (karena hanya setan yang senang melihat aurat)”.
Ada banyak fungsi pakaian, diantaranya adalah sebagai penutup aurat. Yang dimaksud aurat disini adalah bagian-bagian tubuh yang tidak pantas untuk diperlihatkan dalam pandangan agama. Dikatakan aurat karena dalam bahasa, aurat bisa diartikan aib, cacat, dan cela. Maksud dari cacat disini bukan berarti makna hakiki wujudnya, karena pada dasarnya tidak secuilpun bagian tubuh manusia yang buruk, semua baik dan bermanfaat termasuk anggota aurat.
Namun dinggap cela atau buruk oleh agama karena faktor lain, yaitu adanya keterbukaan. Selama aurat itu tertutup maka baik dan jika terbuka maka menjadi buruk. Sekali lagi bukan masalah buruknya wujud bagian tubuh yang dianggap aurat, tetapi buruknya ketika diperlihatkan.
Agama secara tegas melarang membuka aurat, terutama aurat primer (kemaluan). Bahkan larangan ini mutlak bagi siapapun tak terkecuali bagi dirinya sendiri, meski tidak sampai pada batas keharaman. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan at Tirmidzi menyebutkan, “Hindarilah telanjang, karena ada (malaikat) yang selalu bersama kamu, yang tidak pernah berpisah denganmu kecuali ketika ke kamar belakang dan ketika seseorang berhubungan intim dengan isterinya. Maka malulah kepada mereka dan hormatilah mereka”.
Hadist lain mengatakan, “Apabila salah seorang dari kamu berhubungan intim dengan pasangannya, jangan sekali-kali keduanya telanjang bagaikan telanjangnya binatang (HR. Ibnu Majah).
Berangkat dari sinilah mengapa para ulama mengajarkan pada kita untuk menggunakan kain basahan saat mandi karena jangan sampai aurat primer terlihat oleh siapapun.
Namun ini adalah tuntunan moral. Adapun secara hukum fiqih, tidaklah seketat ini. Fuqoha Syafi’iyah berpendapat bahwa aurat perempuan terbagi menjadi beberapa kondisi, yaitu: saat sholat (dengan menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan), di luar sholat (menutup seluruh tubuh), saat bergaul bersama para wanita (menutup antara pusar dan lutut), dan saat bersama suami (diperbolehkan terbuka). Adapun untuk laki-laki adalah menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut (baik dalam shalat atau di luar) serta boleh terbuka saat bersama isteri.
Fungsi lain adalah sebagai pelindung diri dan prilaku. Maksudnya pelindung diri adalah dengan berpakaian manusia bisa menghindari udara dingin, panasnya terik matahari, dan lain sebagainya. Adapun pelindung prilaku adalah pakaian memberi pengaruh positif terhadap penggunanya.
Semisal jika seseorang berpakain santri (berbeci bagi laki-laki dan berjilbab bagi perempuan) maka akan dapat mencegah penggunanya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan sopan-santun santri. Selain itu, perlindungan prilaku juga bisa dimaknai bagi orang melihatnya. Dengan melihat perempuan yang tertutup maka dapat mencegah -atau minimal mengurangi- perbuatan yang tidak senonoh. Itulah mengapa agama memerintahkan wanita-wanita memakai jilbab -yang salah satu tujuannya- agar tidak di ganggu, “Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal (sebagai muslimah/wanita terhormat) sehingga mereka tidak diganggu”. (al Ahzab: 59).
* Redaktur Majalah KAKILANGIT dan
Penulis Buku Khazanah Khatuliswa

MENIMBA ILMU

Tuhanku,
aku berguru kepadaMu
ajarilah bagaimana mendengarkan batu
membaca suara
menggenggam angin yang bisu

Tuhanku,
kedunguan memberiku pengertian
buta mata menganugerahi penglihatan
kelemahan menyimpan berlimpah kekuatan


jika aku tahu
terasa betapa tak tahu
waktu melihat
betapa penuh rahasia gelap
yang dikandung cahaya

Tuhanku, aku berguru kepadaMu
tak tidur di kereta waktu
lebur dalam ruang
karena setiap satu mengandung seribu
berguru kepadaMu

Tuhanku,
kuragukan setiap yang kutemu
kutimba ilmu dari yang paling dungu

Tuhanku,
aku berguru kepadaMu
gelap dan terang saling menegaskan
garis batasnya memusnahkan jaraknya
pada pertentangannya memancarkan kesatuannya

oleh Om Yazid pada 28 Juli 2010 jam 0:35

Kamis, 04 Agustus 2011

10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menumpahkan RahmatNya kepada seluruh Ummat manusia pada 10 hari pertama pada bulan Ramadhan ini, sehingga subhannallah, kondisi masjid di malam pertama di bulan ramadhan sangat padat. Orang berbondong-bondong untuk memakmurkan masjid. Hal ini di karenakan tensi tinggi keimanan umat Islam dan euforia untuk menyongsong bulan pengampunan ini. Kondisi masjid pada 10 hari pertama mungkin masih ramai, sesak dan padat pengunjung. Namun bagaimanakah keadaan masjid pada hari berikutnya di malam ramadhan. Apalagi kondisi masjid di luar ramadhan. Umat islam jarang dan enggan untuk memakmurkan masjid.begitu besarnya Allah memuliakan bulan Ramadhan.sampai-sampai Allah menurunkan rahmat begitu besar pada 10 hari pertama bulan Ramadhan, sehingga manusia sanggup menjalankan ibadah puasa serta ibadah-ibadah yang lain dengan sangat bersemangat.

Kondisi ini dikarenakan umat Islam diliputi keimanan yang tingi sehingga masih banyak yang melaksanakan puasa. Walaupun fase ini sangat sulit bagi beberapa orang. Biasanya kenyang pada siang hari namun kali ini harus menahan lapar di siang hari.

Puasa di dalam amalan syariat Islam tidak hanya menahan lapar, menahan dahaga dan menahan syahwat. Perlu juga puasa lisan, puasa pendangaran dna puasa penglihatan serta tetap menjaga hati ini. Puasa model ini adalah puasa yang sulit. perlu perjuangan untuk meraihnya. Puasa adalah ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah.  Pada sebuah potongan hadist qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim menjelaskan keutamaan puasa. Dari Abu Hurairah ra., dia berkata: “Rasulullah bersabda: “Allah berfirman: Setiap amalan anak Adam adalah untuknya sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…”

Amalan di bulan puasa ini dengan memperbanyak shalat sunah karena pahala yang didapat akan berlipat. Namun harus ikhlas karena Allah, janganlah pahala yang jadi target tapi proses pembelajaran diri untuk melaksanakan syariat islam dengan melaksanakan shalat sunah. serta memperbanyak membaca sholawat Setelah shalat iringi dengan memperbanyak do'a dan membaca Al-qur'an. Memperbanyak shodaqah, dengan banyak cara. memberi takjil bagi orang yang berbuka, memberikan makan sahur Pahala nya sama seperti orang yang melakukan puasa 1 hari.

Semoga Puasa serta semua amal baik kita diterima Oleh Allah SWT. Amien.............Yaa Rabbal 'Alamien.............

Selasa, 02 Agustus 2011

Menu Sahur Dan Buka Puasa Yang Sehat

Bismillahirrahmanirrahim........
Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena kita masih ditakdirkan bisa menikmati Indahnya bulan Ramadhan.Banyak orang yang berharap bisa menikmati bulan Ramadhan tahun ini, tapi mereka tidak bisa menikmatinya karena Allah tidak menakdirkannya.
Dan diantara wujud syukur kita adalah dengan menjalankan puasa dengan sempurna di bulan Ramadhan. Di dalam berpuasa seringkali orang-orang
mengatakan bahwa ketika sahur makanlah sebanyak-banyaknya sehingga bisa menahan lapar ketika siang. Nah, yang demikian itu adalah cara pikir yang salah, trus, bagaimana sahur yang benar?.........
Kalau boleh berpendapat, menurut saya makan sahur dengan menu apa saja itu sama saja yang penting menyehatkan dan tidak berlebihan saja. kemudian jangan lupa baca basmalah, eit...........jangan dimakan dulu, lebih afdlol lagi kita baca sayyidussholawat 3x baru kita makan sahur. Insyaallah makan sahur kita akan lebih bermakna. trus ditambah lagi makanan kita tersebut juga mengandung obat.
Trus bagaimana dengan menu buka puasa kita?
Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menu Sahur, Ketika buka, ada baiknya apabila kita membagi waktu makan (makanan pembuka, makanan utama, dan juga makanan penutup).

Contohnya,

makanan pembuka >> segelas air putih ditambah kurma serta makanan yang manis-manis, tapi jangan terlalu banyak ya, kemudian dilanjutkan dengan sholat maghrib.

makanan utama >> nah setelah sholat maghrib kita bisa melanjutkan ke makanan utama, makanan yang cocok ketika buka puasa tentunya sesuai dengan selera kita masing-masing. Kalau Khawatir nanti ngantuk ketika tarawih, lebih baik kita tunda makan kita sampai habis shalat tarawih.

makanan penutup >>Terserah kita dah, yang penting jangan berlebihan ja!!!

O iya, tapi ingat....!!! jangan lupa baca do'a. 
Do'a buka puasa dan do'a sahur serta yang paling penting agar makanan kita mengandung obat, kita harus baca sayyidussholawat, Insyaallah makan sahur dan buka kita makin Mantab.....................

Selamat menunaikan ibadah puasa.......................Semoga Puasa kita diterima Allah SWT. Amien..........Amien............Yaa Rabbal 'Alamien............!!!

Hakikat Puasa

Tujuan ibadah puasa adalah untuk mencapai derajat Taqwa. Orang yang bertaqwa adalah orang yang imannya senantiasa aktif membentuk dirinya, sehingga dia tetap istiqamah (konsisten) dalam beribadah berakhlaq mulia dan terjauh dari segenap dosa dan maksiat.
Banyak orang yang telah berulang kali puasa tiap tahun, ada yang sudah belasan kali, bahkan ada yang sudah puluhan kali berpuasa, namun taqwa masih jauh dari kehidupannya, imannya tidak aktif, ibadahnya tidak istiqamah, dan akhlaqnya jauh dari mulia, perbuatan dosa masih mengotori dirinya, yang dia dapatkan dari ibadah puasa hanya lapar dan dahaga saja.
Kenapa hal demikian dapat terjadi..........???
Jawabannya adalah : Karena mereka menduga bahwa puasa itu hanyalah sekedar menahan lapar dan haus saja, dan mereka juga memahami bahwa puasa itu adalah pengendalian hawa nafsu selama bulan Ramadhan saja, lalu setelah Ramadhan mereka kembali dikendalikan oleh hawa nafsunya.
Puasa bukan hanya sekedar menahan dan mengendalikan hawa nafsu dari makan dan minum. Hakekat puasa adalah : pengendalian diri secara total dengan kendali iman. Selain mengandalikan mulut dari makan dan minum, puasa juga mengendalikan lidah dari perkataan yang tidak terpuji, seperti bohong, gunjing, caci maki dan lainnya. Puasa juga pengendalian mata (ghadhul bashar) dari memandang hal yang diharamkan Allah seperti melihat tontonan aurat, tontonan maksiat dan lain-lain. Puasa juga mengendalikan telinga dari mendengarkan hal- hal yang tidak diridloi Allah seperti mendegar musik hura-hura, mendengar gosip dan lain-lain. Puasa juga mengendalikan kaki dan tangan dari tingkah laku yang tidak diridhai Allah. Sabda Rasulullah SAW :

مَنْ لَمْ يَدْعُ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ ِللهِ حَاجَةََ فِى أَنْ يَدْعُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: “Barang siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak terpuji, maka bagi Allah SWT. tidak ada artinya dia meninggalkan makan dan minumnya (percuma dia berpuasa).

Demikianlah hakekat puasa yang akan membawa manusia beriman menuju taqwa yang merupakan puncak kemuliaan manusia dihadapan Allah swt.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang bertaqwa.
Amiin.............Amien..............Yaa Rabbal 'Alamien...........!!!

Macam - macam Air dan Pembagiannya

Macam-macam air diantaranya :

1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk mensucikan(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal ayat 11.
“Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu."
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’. Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah sebagai berikut:
  1. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.
  2. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
  3. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.
  4. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari pohon-pohon yang berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.
2. Air suci tetapi tidak mensucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam kategori ini ada tiga macam air :
  • Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.
  • Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
  • Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
  1. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
  2. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari dua kulah tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul SAW. bersabda : ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist)
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempat-tempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , ‘Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak.”(penyakit kulit berupa belang-belang putih di tangan atau kaki).
(Riwayat Baihaqi)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More