Pages

Minggu, 05 Juni 2011

Jangan Berburuk Sangka

Allah Subhanahu wa-Ta’ala mengharamkan hambaNya yang beriman dari menyimpan perasaan, persangkaan atau prasangka buruk terhadap Allah dan terhadap saudara-saudaranya yang seagama. Allah mengharamkan juga segala unsur, benih atau segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya rasa buruk sangka terhadap sesama.  Pengharaman ini telah ditegaskan di dalam al-Quran dan hadith-hadith Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam.
sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujurat : 12

يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا 

وَلاَيَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَاْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيِّتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوْا اللهَ 

اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
 
Artinya : 
"Hai orang-orang yang beriman!  Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?  Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.  Dan bertaqwalah kamu kepada Allah.    Sesunguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". AL-HUJURAAT, 49:12.

Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW. 
 
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ فَاِنَّ الظَّنَّ 

اَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَحَسَّسُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا 

وَلاَ تَدَابِرُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا
 
"Dari Abi Hurairah berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Aku peringatkan kamu dari prasangka sesungguhnya prasangka itu adalah bisikan yang paling bohong.  Dan janganlah kamu mencari-cari rahsia (kelemahan, ke’aiban dan keburukan saudaranya), janganlah merasa-rasakan (yang bukan-bukan), janganlah kamu melakukan pertengkaran, jangan berhasad (dengki), jangan berbenci-bencian, janganlah membelakangkan (saudaramu seagama).  Dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara".  H/R al-Bukhari.

Semua benih timbulnya buruk sangka yang dijelaskan oleh ayat al-Quran dan hadith-hadith di atas berpangkal dari hati yang rusak dan berpenyakit lantaran kejahilan (tidak berilmu agama).  Akhirnya menyebabkan lemah iman, lemah keperibadian, hilang panduan dan tidak tahu ke arah mana yang dituju, sehingga mudah berburuk sangka.
Orang-orang yang mempunyai penyakit ragu-ragu, was-was dan buruk sangka terhadap Allah dan terhadap ibadahnya, ia perlu segara meninggalkan penyakit tersebut dan segera bertaubat.  Agar ia tidak mengulanginya lagi, maka perlu dirawat dengan ilmu agama terutama ilmu aqidah.  Oleh sebab itu, setiap mukmin sewajarnya menyibukkan dirinya dengan menuntut ilmu seperti menghadiri majlis-majlis ilmu yang membahas tentang aqidah, ibdah, syari'at serta akhlaq.  Kerana hanya ilmu agama yang dapat merawat dan menyembuhkan penyakit ragu-ragu, was-was dan buruk sangka.


1 komentar:

semoga kita dihindarkan dari sifat buruk sangka dan saudara-saudaranya

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More