Pages

Selasa, 31 Mei 2011

Keagungan Akhlak Rasulullah Muhammad SAW.

"Sesungguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satupun perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.
tu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami sholat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.

Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.

Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.
Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia.”(HR. Bukhari).
Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW. semampu diri kita, memperbanyak bacaan sholawat untuk beliau, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (Na'udzubillah min dzalik), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.
Akhirya, mari kita sampaikan sholawat dan salam kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan memperoleh cinta dan Syafa’atnya kelak di hari Akhir. Amiin Yaa Rabbal 'Alamien.

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin Bi'adadi man Shalla 'Alaih
Wa Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammadin Bi'adadi man lam yushhalla 'Alaih
Wa Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammadin Kamaa Tuhibbu An Yushalla 'Alaih
Wa Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammadin Kamaa Amarta an Yushalla 'Alaih
Wa 'Alaa Alihi Wa Shahbihi Ajma'iin..........................Amiin!  

2 komentar:

saya ingin menangis ketika sang Nabi kesakitan tapi tidak mau memaparkanya.... ^_^ hamba allah 18 tahun....tasikmadu

Semoga Tangisan kita adalah simbol kecintaan kita kepada Nabi, yang menyebabkan kita mendapatkan syafa'at beliau di hari Qiyamah nanti.
Amien..........

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More